I.
Pertumbuhan penduduk
Faktor-Faktor Demografi yang
Mempengaruhi
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di dunia ini
makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek
sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan begitu, maka
bertambahlah sistem matapencaharian hidup menjadi lebih kompleks.
Secara umum ada tiga faktor utama
demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1. Kelahiran
(Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi
yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian
lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita.
Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
a.
Pengukuran
fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran
fertilitas tahunan adalah:
- Tingkat
fertilitas kasar (crude birth rate)
adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
- Tingkat
fertilitas umum (general fertility rate)
adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau
14-44 tahun) pada tahun tertentu.
- Tingkat
fertilitas menurut umur (age specific
fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap
kelompok umur dan tahun tertentu.
- Tingkat
ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth
order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menurut
urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b.
Pengukuran
fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan
oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
c.
a.
b.
c.
Tingkat
fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah
tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan
tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode
waktu tertentu.
d.
Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi
perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak
ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2. Kematian
(mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah
kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas
khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000 individu
per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi
100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3. Perpindahan
(migrasi)
Migrasi adalah peristiwa
berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak
kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru
untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin
atau kerana over populasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertalitas
penduduk:
Ø Faktor demografi, antara lain
adalah:
·
Struktur
umur
·
Struktur
perkawinan
·
Umur
kawin pertama
·
Paritas
·
Disrupsi
perkawinan
·
Proporsi
yang kawin
Ø Faktor non demografi, antara lain adalah:
·
Keadaan
ekonomi penduduk
·
Perbaikan
status perempuan
·
Tingkat
pendidikan
·
Urbanisasi
dan industrialisasi.
Migrasi
Migrasi penduduk adalah gerak
perpindahan penduduk secara horizontal untuk pindah tempat tinggal melintasi
batas administrasi. Perpindahan penduduk yang berlangsung dalam masyarakat ada
dua macam sebagai berikut. Perpindahan vertikal, yaitu pindahnya status manusia
dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang
lebih tinggi, atau sebaliknya. Perpindahan horizontal, yaitu perpindahan secara
ruang atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa
inilah yang sering disebut dengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak
horizontal disebut migrasi.
a. Jenis-jenis
Migrasi
a.
Migrasi
internasional (migrasi antarnegara)
Migrasi
internasional (migrasi antarnegara) adalah perpindahan penduduk dari suatu
Negara ke Negara lain. Migrasi internasional meliputi imigrasi, emigrasi, dan
remigrasi. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari Negara lain ke suatu Negara
dengan tujuan menetap. Emigrasi, yaitu berpindahnya penduduk atau keluarnya
penduduk dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap. Remigrasi,
yaitu kembalinya penduduk dari suatu Negara ke Negara asalnya.
b.
Migrasi
internal (migrasi nasional)
Migrasi
internal (migrasi nasional) adalah perpindahan penduduk yang masih berda dalam
lingkup satu wilayah Negara. Perpindahan yang merupakan migrasi internal antara
lain sebagai berikut:
·
Urbanisasi
Urbanisasi
adalah prepindahan dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Berikut
faktor-faktor penyebab urbanisasi:
v Faktor daya tarik desa
Ø Upah tenaga kerja di kota lebih
tinggi daripada desa.
Ø Lapangan pekerjaan formal maupun
informal di kota lebih banyak daripada di desa.
Ø Banyak hiburan dan fasilitas
kehidupan yang lain.
v Faktor daya dorong desa
Ø Sempitnya lahan pertanian di desa.
Ø Sempitnya lapangan pekerjaan di luar
sektor pertanian.
Ø Rendahnya upah tenaga kerja di desa.
Ø Kurangnya fasilitas hburan dan kehidupan.
Ø Adanya kegiatan pertanian di desa
yang bersifat musiman.
Ø Adanya keinginan penduduk untuk
memperbaiki taraf hidup.
·
Transmigrasi
Transmigrasi
adalah perpindahan penduduk, yang diprakarsai dan diselenggarakan pemerintah,
dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang belum padat penduduknya.
Macam-macam transmigrasi :
v Transmigrasi umum, yaitu
transmigrasi yang dibiayai oleh pemerintah mulai dari daerah asal sampai ke
daerah tujuan transmigrasi.
v Transmigrasi spontan, yaitu
transmigrasi yang dilakukan penduduk atas biaya, kesadaran, dan kemauan
sendiri.
v Transmigrasi sektoral,yaitu
transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama antar pemerintah daerah asal
transmigran dengan pemerintah daerah yang dituju.
v Transmigrasi khusus, yaitu
transmigrasi dalam rangka pembangunan proyek-proyek tertentu, seperti
transmigrasi bedol desa dan transmigrasi pramuka.
v Transmigrasi swakarsa, yaitu
transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung oleh transmigran atau pihak
lain (bukan pemerintah).
Jenis lain Migrasi
v Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk
karena gangguan bencana alam atau keamanan.
v Weekend, yaitu perginya orang-orang
kota untuk mencari tempat berudara sejuk.
v Forensen, yaitu orang-orang yang
tinggal di desa tetapi bekerja di kota, sehinggasetiap hari menglaju (pergi dan
pulang).
v Turisme, yaitu orang-orangyang
bepergian ke luar untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di daerah/Negara
yang dituju.
v Reuralisasi, yaitu kembalinya pelaku
urbanisasi ke daerah pedesaan.
C.
Pola Perpindahan (Mobilitas)
Penduduk Suatu Daerah
Pola perpindahan (Mobilitas) penduduk dibedakan menjadi
empat mecam sebagai berikut:
1.
Pola perpindahan harian, yaitu
perpindahan penduduk setiap hari dari desa ke kota untuk mencari makan.
2.
Pola perpindahan musiman, yaitu
perpindahan tempat tinggal penduduk yang dilakukan pada musim-musim tertentu.
3.
Pola perpindahan menetap, yaitu
perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat laindengan tujuan menetap
sekurang-kurangnya enam bulan lamanya.
4.
Pola perpindahan tidak menetap,
yaitu perpindahan penduduk Dallam jangka waktu pendek, tidak begitu teratur
waktunya, dan hanya berdasarkan kebutuhan.
D.
Dampak Positif dan Negatif Migrasi
serta Usaha Penanggulangannya
·
Dampak positif migrasi terhadap
daerah yang ditinggalkan.
1.
Berkurangnya jumlah penduduk
sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
2.
Meningkatnya kesejahteraan keluarga
di desa, Karena mendapat kiriman dari yang pergi, terutama dari yang sudah
hidup layak. “Seimbangnya” lapangan pekerjaan di desa dengan angkatan kerja
yang tersisa, karena banyak orang yang meninggalkan desa.
·
Dampak negatif migrasi terhadap
daerah yang ditinggalkan.
1.
Berkurangnya tenaga kerja muda
daerah.
2.
Kurang kuatnya stabilitas keamanan
karena hanya tinggal penduduk tua.
3.
Semakin berkurangnya tenaga
penggerak pembangunan di desa.
4.
Terbatasnya jumlah kaum intelektual
di desa karena penduduk desa yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota
pada umunya enggan kembali ke desa.
·
Dampak positif migrasi terhadap
daerah yang dituju
1.
Jumlah tenaga kerja bertambah.
2.
Integrasi penduduk desa-kota semakin
tampak.
·
Dampak negatif terhadap daerah yang
dituju
1.
Semakin padat jumlah penduduknya.
2.
Banyak terdapat pemukiman kumuh.
3.
Lalu lintas jalan semakin padat.
4.
Lapangan kerja semakin berkurang
sehingga banyak dijumpai pengangguran tuna wisma, tuna susila, dan tindak
kejahatan.
5.
Terdapat kesenjangan ekonomi dalam
kehidupan di masyarakat.
E.
Usaha-usaha Pemerintah dalam
Menanggulangi Permasalahan Akibat Migrasi
Usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan akibat migrasi
desa-kota antara lain sebagai berikut:
·
Membuka lapangan kerja baru di desa melalui kegiatan padat kray.
·
Membangun sarana dan prasarana baru di bidang transportasi antardesa.
·
Melaksanakan pembangunan regional melalui pembangunan kota-kota satelit di
sekitar kota tujuan utama, seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor yang
merupakn kota satelit Jakarta.
·
Melaksanakan program pembangunan pedesaan dengan mengembangkan potensi desa
sehingga penduduk desa tidak perlu lagi meniggalkan desanya untuk mencari
pekerjaan.
·
Mengadakan “politik kota tertutup”, yaitu larangan keras bagi penduduk yang
tidak ber-KTP dan tidak mempunyai penghasilan tetap untuk menetap di kota yang
dituju.
·
Menggalakkan kegiatan industry kecil/industri rumah tangga di desa.
·
Meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara intensifikasi (sapta usaha
tani) dan diversifikasi pertanian.
struktur penduduk
Komposisi
penduduk adalah suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak
penduduk didalam satu Negara tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan
dikelompokan pada kriteria-kriteria tertentu. Biasanya dalam pengelompokan itu
kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian,
dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah
sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele.
Dalam
suatu keluarga ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai
pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar 3 juta rupiah dalm sebulan
didalam suatu pengelompokan penduduk kelurga ini termasuk keluaraga yang cukup
mampu
Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah
yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
•
Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar
panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun.
•
Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian
besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun.
•
Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar
panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu
keatas/senja
Pertumbuhan
dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Perkembangan
kebudayaan di Indonesia terbagi menjadi 3 zaman / masa kebudayaan, yaitu:
- Zaman Batu sampai Zaman Logam
Berdasarkan
pendapat-pendapat para ahli prehistoris, bahwa zaman batu terdapat menjadi Zaman
Batu Tua (Palaeolithikum) dan Zaman Batu Muda (Neolithikum),
perbedaan antara keduanya adalah pada zaman batu muda kehidupan sudah menetap
dan adanya revolusi alat-alat keperluan penunjang kehidupan karena mereka telah
mengenal dan memiliki kepandaian mengecor / mencairkan logam dari bijih besi
dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Kepandaian yang dimiliki
pada zaman batu muda itulah yang menjadi awal mulanya zaman logam, yang jelas
pada kenyataannya bahwa Indonesia sebelum zaman Hindu telah mengenal kebudayaan
yang tinggi derajatnya.
2. Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia, perpaduan dan akulturasi antara
kebudayaan setempat berlangsung luwes dan mantap. Dan sekitar abad ke-5, agama
/ ajaran Budha masuk ke Indonesia. Ajaran Budha dikatakan berpandangan lebih
maju, karena tidak menghendaki adanya kasta-kasta di masyarakat. Namun walau
demikian, kedua agama itu tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai.
3.
Kebudayaan Islam
Pada
abad ke-15 dan ke-16 agama Islam telah dikembangkan di Indonesia oleh para
pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali Sanga. Masuknya Islam ke Indonesia,
teristimewa ke Pulau Jawa berlangsung dalam suasana damai, hal ini disebabkan
tidak adanya paksaan dan adanya sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat
penganut dari sebagian besar penduduk Indonesia.
IV.
Kebudayaan Barat
Unsur
kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat, yang berawal ketika kaum
kolonialis / penjajah masuk ke Indonesia, terutama Belanda. Mulai dari kekuasaan
perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan koloniallis
Belanda, di kota-kota provinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan bergaya
arsitektur “Barat”. Dalam kurun waktu itu juga, muncullah dua lapisan sosial,
yaitu:
- Lapisan sosial yang terdiri
dari kaum buruh
- Lapisan sosial dari kaum
pegawai
Dalam
lapisan sosail yang kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan
kemahiran bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas
sosial. Dan masih juga sebagai pengaruh kebudayaan Eropa ke Indonesia adalah
masuknya agama Katolik dan Kristen Protestan, yang biasanya disiarkan dengan
sengaja oleh organisasi-organisasi agama (Missie untuk Katolik dan Zending
untuk Kristen).
Sudah
menjadi watak dan kepribadian Timur pada umumnya, bahwa dalam menerima setiap
kebudayaan yang datang dari luar, tidaklah mengabaikan kebudayaan yang telah
dimiliki sebelumnya, tetapi disesuaikanlah kebudayaan baru itu dengan yang
lama.
Sehubungan
dengan itulah, penjelasan Undang Undang Dasar 1945 memberikan rumusan tentang
kebudayaan bangsa Indonesia adalah: “kebudayaan yang timbul sebagai buah
usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang
terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, dalam penjelasan UUD 1945 itu juga ditunjukkan ke arah mana
kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan
persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkan kebudayaan bangsa Indonesia, serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia.
TULISAN
Dirimu selalu
Taburkan cahaya di benakku dan kalbuku
Meskipun takdir menghendaki kita 'tuk bersama
Namun ku masih menyayangmu, menantiku
Kemanakah cinta ini
Kupersembahkan tanpamu yang jujur
Mendampingiku
Ceriakanku di sebelah nafasku
Tiada jalan
Mampu satukan kasih kita seutuhnya
Atau manusia mungkin tiada pernah 'tuk mengerti
yang terjadi terhadap-Nya
di gariskan-Nya
Akankah cinta selalu ada
Tanpa pelukmu yang amat mesra
Temani tidurku
Bahagiakanku hingga akhir hidupku
Akankah cinta selalu ada
Tanpa cumbu yang halus lembut
Temani sadarkanku
Gairahkanku hingga ajal memanggilku